Fan Fiction
Title : Please Don’t Go
Author : Devy Destiani
Main cast :- jung Yong Hwa
-Kang min Hyuk
-Lee Ji Rin
Outher cas :-Han Sen Kyu
Genre : Romance and Friendship
Reting : G
Keakraban,
dan persahabatan kini mulai berkemang menjadi sebuah cinta. Mereka sudah
bersama sejak SMP menjalani hubungan yang baik sebagai sahabat hingga kini. Dan sekarang mereka
bukan hanya seorang sahabat melainkan sepasang kekasih.
“Chagi..!!” panggil
seorang namja
“ya, jangan panggil aku begitu !” kata ji Rin
“wae, ? kaukan yeoja chingu ku !” balas Min Hyuk seorang namja cute yang di gilai para yeoja kampus
“aku belum siap yang lain tau !”
“ya baiklah.”
“ya, jangan panggil aku begitu !” kata ji Rin
“wae, ? kaukan yeoja chingu ku !” balas Min Hyuk seorang namja cute yang di gilai para yeoja kampus
“aku belum siap yang lain tau !”
“ya baiklah.”
Mereka
berjalan kekelas, tiba-tiba sahabat Ji Rin, Han Sen Kyu seorang yeoja cantik
yang sudah menjadi sahabatnya sejak tahun pertama kuliah datang. “aku ingin berbicara
dengan mu, sebentar saja!”
Ji Rin
mengikuti sen kyu, mereka duduk di sebuah kursi di kantin kampus .” ada apa ?”
“dia, namja yang bersamamu tadi ?!” kata Sen Kyu
“ne, wae ?”
“kenapa kau bisa akrab dengannya ?”
“ah, dia temanku sejak SMP..!!”
“apa ?” wajah sen Kyu berubah kaget “beruntungnya kamu, sudah lama aku menyukainya..!!”
“apa ? kau menyukainya ?”sekarang giliran ji Rin yang kaget.
“ya sudah sejak lama.”
“dia, namja yang bersamamu tadi ?!” kata Sen Kyu
“ne, wae ?”
“kenapa kau bisa akrab dengannya ?”
“ah, dia temanku sejak SMP..!!”
“apa ?” wajah sen Kyu berubah kaget “beruntungnya kamu, sudah lama aku menyukainya..!!”
“apa ? kau menyukainya ?”sekarang giliran ji Rin yang kaget.
“ya sudah sejak lama.”
Ji Rin
tertegun mendengar pengakuan sahabatnya itu, dia bingung bagaimana kalau suatu
saat sahabatnya itu tau kalau sebenarnya Min Huk dan dia berpacaran ? ahh
eothokkhae ?
*****
Ji Rin
masih memikirkan perkataan Sen Kyu tadi, dia masih bingung, dia melamun sampai
– sampai dia tidak mendegar ada seseorang yang memanggilnya.
“hey, apa kau tidak mendengar aku ?” tanya MinHyuk sambil menepuk pundak Ji Rin
“ah, Mianhae.”
“apa harus aku panggilkau chagi ?”
“andwae, jangan. Panggil nama saja.”
“lah, kenapa kamu jadi ngotot gitu ?” tanya Minhyuk bingung
“Mungkin itu yang terbaik!”
“hey, apa kau tidak mendengar aku ?” tanya MinHyuk sambil menepuk pundak Ji Rin
“ah, Mianhae.”
“apa harus aku panggilkau chagi ?”
“andwae, jangan. Panggil nama saja.”
“lah, kenapa kamu jadi ngotot gitu ?” tanya Minhyuk bingung
“Mungkin itu yang terbaik!”
Min
Hyuk bingung dengan Ji Rin yang berubah drastis padahan beberapa jam yang lalu
dia masih seperti biasa. Minhyuk bingung apa yang sebenarnya sedang mengganggu
fikiran Ji Rin.
“apa kau sedang ada masalah ?” tanya Minhyuk
“tidak, gwenchana.” Kata Ji Rin sambil memaksakan tersenyum.
“apa kau sedang ada masalah ?” tanya Minhyuk
“tidak, gwenchana.” Kata Ji Rin sambil memaksakan tersenyum.
*****
Setelah
hari itu, Ji Rin banyak berubah. Dia juga lebih suka menjauh dari Minhyuk dan
lebih memilih menyendiri.
“Hari ini kemana Sen Kyu ?” tanya Ji in pada dirisendiri sambil menatap poselnya
“Hari ini kemana Sen Kyu ?” tanya Ji in pada dirisendiri sambil menatap poselnya
Dia
duduk sendiri di sebuah taman kecil di belakang kampus, hari ini dia sendiri. Biasanya ada Sen Kyu
yang menemaninya. Akhirnya dia memutuskan untuk menghubunginya.
“hallo” terdengar suara namja
“hallo, apa Sen Kyu ada ?” tanya Ji Rin
“ini siapa ?”
“saya Ji Rin taman Sen Kyu!”
“oh Ji Rin, Sen Kyu sedang di rumah sakit, penyakitnya kambuh lagi”
“hallo” terdengar suara namja
“hallo, apa Sen Kyu ada ?” tanya Ji Rin
“ini siapa ?”
“saya Ji Rin taman Sen Kyu!”
“oh Ji Rin, Sen Kyu sedang di rumah sakit, penyakitnya kambuh lagi”
Ji Rin
tertegun mendengar itu, dia masih sangat ingat kalau sahabatnya itu pernah
memberi tahu soal penyakitnya itu. Namun tak pernah ada kabar lagi dan dia
pikir Sen Kyu sudah sembuh.
Ji Rin
beranjak dari duduknya, dia khawatir dengan sahabatnya itu, dia memutuskan
untuk menjenguknya ke rumah sakit.
_di Rumah Sakit
Ji Rin
mencari nomor kamar Sen Kyu. Akhirnya dia menemukannya, dia membuka pintu kamar
Sen Kyu terlihat yeoja itu terbaring di atas kasurnya tak berdaya dengan selang
nafas dan infusan di tangannya.
“permisi.” Kata Ji Rin
“Silahkan.” Terdengar suaara seorang namja
“permisi.” Kata Ji Rin
“Silahkan.” Terdengar suaara seorang namja
Ji Rin
melihat seorang namja di sana, dia terlihat masih muda dan tampan.
“Annyeonghasseyo Ji Rin Inmida,”
“oh, annyeong. Yonghwa imnida.” Balasnya sengan ramah sambil tersenyum
“oh, annyeong. Yonghwa imnida.” Balasnya sengan ramah sambil tersenyum
Ji Rin
berjalan ke arah tempat tidur Sen Kyu dan Yonghwa mengikutinya di belakang.
“bagaiman keadaannya sekarang ?”
“ya beginilah, kata dokter keadaannya memburuk.” Jelas Yonghwa
“lalu apa yang harus di lakukan ?”
“kata dokter sudah tidak ada yang bisa di lakukan sel-sel kangkernya sudah menyebar, katanya tinggal menunggu waktu.” Kata Yonghwa lirih
“ya beginilah, kata dokter keadaannya memburuk.” Jelas Yonghwa
“lalu apa yang harus di lakukan ?”
“kata dokter sudah tidak ada yang bisa di lakukan sel-sel kangkernya sudah menyebar, katanya tinggal menunggu waktu.” Kata Yonghwa lirih
Air
mata Ji Rin tak bisa di bendung lagi, “itu tidak mungkin, dia pasti akan sembuh
!”
“sudah tidak ada harapan.”
“dokter itu salah, Sen Kyu akan sehat lagi !”
“ Ji Rin, dokter bilang dia masih bisa bertahan hidup satu tahun lagi.” Kata Yonghwa
“sudah tidak ada harapan.”
“dokter itu salah, Sen Kyu akan sehat lagi !”
“ Ji Rin, dokter bilang dia masih bisa bertahan hidup satu tahun lagi.” Kata Yonghwa
Ji Rin
menangis, batinnya pun ikut menangis. “apa yang harus aku lakukan sekarang ?”
Sesaat
ruangan itu terasa hening, Ji Rin masih larut dalam tangis dan fikirannya.
Yonghwa berjalan mendekatinya dan menunjukan sebuah buku yang terlihat seperti
buku harian. “bacalah ini, di dalam tertulis nama seorang namja, dia kang Min
Hyuk. Aku tidak tau siapa dia, tapi aku yakin adikku menyukainya.”
Ji rin
mengambil buku itu, matanya menatap kosong ke buku itu. Dia tidak yakin dia
bisa membaca isi buku itu. Buku yang berisi tentang namja yang di sukai
sahabatnya yang tak lain adalan namja chingunya sendiri, Kang Min hyuk.
*****
Ji Rin
membuka buku itu, perlahan dia membacanya semua tertulis indah tentang Minhyuk.
“Sen Kyu, kenapa kau tidak pernah mengatakan padaku tentang ini? Kenapa baru
sekarang aku mengetahuinya?”
Ji Rin
termenung sambil menangis di kamarnya, semua cerita sudah dia baca di buku itu.
Cerita tentang Minhyuk dan semuanya termasuk persahabatan mereka.
Ji Rin
baru menyadari ternyata sahabatnya itu sangat mencintai MinHyuk . Apakah aku
harus melepas Minhyuk? Apakah aku bisa merelakannya? Tapi kalau itu bisa
membuat Sen Kyu sadar aku harus melakukannya? Sekalipun aku harus terluka?
Batin ji Rin terus bertanya-tanya.
“Minhyuk maafkan aku, mungkin ini yang terbaik saat ini.” Kata Ji Rin dalam hati
“Minhyuk maafkan aku, mungkin ini yang terbaik saat ini.” Kata Ji Rin dalam hati
Tuiitt
tuiittt ponsel Ji Rin berbunyi
“Chagi.” Terdengar suara Minhyuk
“Chagi.” Terdengar suara Minhyuk
Ji Rin
mengatur nafasnya agar tidak terdengar seperti sudah menangis. “oh, hallo ada
apa ?”
“kau kemana saja?”
“aku ada, tapi aku sedang ingin sendiri.!”
“apa ada masalah?” tanya Minhyuk khawatir “coba katakan padaku.”
“tidak, tidak apa-apa.”
“Baiklah, bisakah kita bertemu?”
“kau kemana saja?”
“aku ada, tapi aku sedang ingin sendiri.!”
“apa ada masalah?” tanya Minhyuk khawatir “coba katakan padaku.”
“tidak, tidak apa-apa.”
“Baiklah, bisakah kita bertemu?”
Ji Rin
berfikir sejenak mungkin ini saat yang paling tepat, semakin epat dia
mengatakannya semakin baik. “ya, baiklah.”
*Di Taman
Ji Rin
tertunduk matanya menatap kosong ke bawah, pikirannya berantakan, kepalanya
serasa akan meledak kalau dia terus begini.
“apa kau sudah menunggu lama?” tanya Minhyuk yang kini berdiri di hadapannya.
“ah tidak kok.” Kata Ji Rin sambil memberikan sedikit senyuman
“apa kau sudah menunggu lama?” tanya Minhyuk yang kini berdiri di hadapannya.
“ah tidak kok.” Kata Ji Rin sambil memberikan sedikit senyuman
Mereka
berdua mengobrol bersama, tapi Ji Rin tak banyak bicara dia hanya menjawab
singkat pertanyaan Minhyuk. Pandangannya tak pernah lepas dari Minhyuk, dia
ingin terus memadangi wajahnya, karena mungkin nanti dia tidak akan bisa.
“Minhyuk-ssi.” Panggil ji Rin perlahan
“ne, ada apa chagi ?” balas Minhyuk
“maukah kau melakukan sesuatu untukku?”
Minhyuk tersenyum manis, “tentu, apapun untukmu.!”
“Minhyuk-ssi.” Panggil ji Rin perlahan
“ne, ada apa chagi ?” balas Minhyuk
“maukah kau melakukan sesuatu untukku?”
Minhyuk tersenyum manis, “tentu, apapun untukmu.!”
Ji Rin
menarik nafas coba tenangkan dirinya, agar apa yang dia ucapkan bisa di
mengerti. “bosakah kau...”kata-katanya terhenti sangat berat untuk mengatakan
ini “mencintai Sen Kyu, sahabatku ?”
Minhyuk
terkejut mendengar apa yang di bicarakan Ji Rin, dia tidak mengerti apa yang
saat ini ada dalam fikiran yeoja itu. “apa maksudmu?”
“tolong, lakukan itu. Dia membutuhkanmu saat ini.!”
“Ji Rin, hanya kau yang aku cintai. Bagaimana mungkin aku mencintai orang lain?”
“Tolong, demi aku.” Kata Ji Rin air matanya jatuh tak tertahankan
“tolong, lakukan itu. Dia membutuhkanmu saat ini.!”
“Ji Rin, hanya kau yang aku cintai. Bagaimana mungkin aku mencintai orang lain?”
“Tolong, demi aku.” Kata Ji Rin air matanya jatuh tak tertahankan
Minhyuk
mendekati dan merangkulnya, “Ji Rin ada apa sebenarnya?”
“Minhyuk, dia menyukaimu sangat menyukaimu.!” Kata Ji Rin “dan Dia sakit, sangat parah. Mungkin hanya ini yang bisa aku lakukan untuk membahagiakannya.”
“apa kamu yakin?”
“aku sangat yakin, aku mohon.”
“Minhyuk, dia menyukaimu sangat menyukaimu.!” Kata Ji Rin “dan Dia sakit, sangat parah. Mungkin hanya ini yang bisa aku lakukan untuk membahagiakannya.”
“apa kamu yakin?”
“aku sangat yakin, aku mohon.”
Minhyuk
mempererat pelukannya, seolah dia tidak ingin meninggalkan yeoja itu. Dia tidak
ingin melepaskan yeoja itu sangat tidak ingin karena dia sangat mencintainya.
“kalau itu yang kau inginkan, baiklah aku akan melakukannya.” Kata Minhyuk
“kalau itu yang kau inginkan, baiklah aku akan melakukannya.” Kata Minhyuk
Ji Rin
menangis dalam pelukan minhyuk, rasa sakit ini dia rela rasakan asalkan
sahabatnya bisa sembuh. Dia ingin bisa membahagiakan sahabatnya di sisa
hidupnya yang tak lama lagi meskipun dia harus tersakiti.
****
Hari
ini untuk pertama kalinya Ji Rin mengajak Minhyuk ke rumah sakit dimana Sen Kyu
dirawat. Berat bagi dia lakukan ini semua, namun tak ada yang bias dia lakukan
karena ini yang terbaik saat ini.
“Minhyuk, nanti kalau dia bertanya tentang kita, jawab saja kita teman sejak SMP !!” kata Ji Rim dengan nada lemah dan matanya masih tetap melihat keluar jendela mobil.
“Minhyuk, nanti kalau dia bertanya tentang kita, jawab saja kita teman sejak SMP !!” kata Ji Rim dengan nada lemah dan matanya masih tetap melihat keluar jendela mobil.
Minhyuk
menggenggam tangan Ji Rin “aku mengerti, Ji Rin, aku tau ini untuk sahabatmu.
Tapi aku pinta kau tetaplah disisiku !!”
Ji Rin
melirik melirik ke arah Minhyuk, matanya mulai berkaca-kaca menahan air mata
“itu tidak mungkin, karena aku harus menghindar darimu !!”
“wae ?kenapa seperti itu ?”
“karena, aku tidak ingin merasakan sakit di hatiku saat aku melihat kalian berdua, sungguh tidak ingin.” Kata Ji Rin dalam hati
“kenapa?” Tanya Minhyuk lagi
“tidak apa, itu yang terbaik.”
“wae ?kenapa seperti itu ?”
“karena, aku tidak ingin merasakan sakit di hatiku saat aku melihat kalian berdua, sungguh tidak ingin.” Kata Ji Rin dalam hati
“kenapa?” Tanya Minhyuk lagi
“tidak apa, itu yang terbaik.”
*Di rumah sakit
Ji Rin
dan Minhyuk melangkah masuk ke dalam kamar Sen Kyu dan disana ada Yonghwa yang
selalu setia menemani adiknya yang terbaring tak sadarkan diri, adik yang
sangat dia sayangi. Orang yang paling berarti di hidupnya.
“Annyeonghasseo, Yonghwa oppa.” Sapa Ji Rin
“oh, annyeong.” Balas yonghwa sambil berjalan menghampirinya dan Minhyuk
“Perkenalkan ini minhyuk.” Kata Ji Rin
“Minhyuk Imnida.” Katanya
“oh, ne. Yonghwa Imnida.”
“Annyeonghasseo, Yonghwa oppa.” Sapa Ji Rin
“oh, annyeong.” Balas yonghwa sambil berjalan menghampirinya dan Minhyuk
“Perkenalkan ini minhyuk.” Kata Ji Rin
“Minhyuk Imnida.” Katanya
“oh, ne. Yonghwa Imnida.”
Ji Rin
mengajak Minhyuk mendekati Sen Kyu yang masih tak sadarkan diri. Minhyuk duduk
di kursi di sebelah Sen Kyu, dia hanya diam tak berbicara dan hanya melihat Sen
Kyu yang terbaring tak sadarkan diri disana.
“Minhyuk katakana padanya, kau disini dan genggamlah tangannya.” Bisik Ji Rin
Minhyuk melihat ke arah Ji Rin “mwo?”
“sekarang lakukan lah.”
“Minhyuk katakana padanya, kau disini dan genggamlah tangannya.” Bisik Ji Rin
Minhyuk melihat ke arah Ji Rin “mwo?”
“sekarang lakukan lah.”
Minhyuk
mengikuti perkataan Ji Rin, perlahan dia menggenggam tangan Sen Kyu, hal yang
tidak ingin dia lakukan apalagi di hadapan Yeoja yang sangat dia cintai. Dalam
hatinya dia tidak ingin menyakiti Ji Rin apalagi membuatnya menangis. Dia tidak
ingin itu.
“Senkyu, ini aku Minhyuk. Aku ada disini. Dapatkah kau mendengarku?”
“Senkyu, ini aku Minhyuk. Aku ada disini. Dapatkah kau mendengarku?”
Tidak
ada reaksi apapun dari Sen Kyu, dia masih tetap terdiam tidak melakukan
pergerakan apapun. Semua hanya terdiam.
“ajaklah dia bicara, ceritakan padanya kalu kamu tau dia mencintaimu. Katakana padanya buka matamu !!” bisik Ji Rin lagi
“ajaklah dia bicara, ceritakan padanya kalu kamu tau dia mencintaimu. Katakana padanya buka matamu !!” bisik Ji Rin lagi
Minhyuk
hanya bias menurut walau sebenarnya tak ingin. Dia terus berusaha sampai
akhirnya ada reaksi dari Sen Kyu, tangannya bergerak dan perlahan dia membuka
matanya.
“Sen Kyu.” Kata Yonghwa kaget
“Minhyuk, kau disini ?” Tanya Senkyu saat dia melihat Minhyuk
“ya, aku disini.”
“Sen Kyu.” Kata Yonghwa kaget
“Minhyuk, kau disini ?” Tanya Senkyu saat dia melihat Minhyuk
“ya, aku disini.”
Ji Rin
senang sahabatnya sudah sadar sekarang, tanpa berkata apapun dia pergi keluar
dari kamar Sen Kyu. Ji Rin terus menahan air matanya, jangan sampai dia
menangis di sini, dia tidak mau ada orang lain melihat tangisannya.
*Disisi lain
Yonghwa
menyadari kepergian Ji Rin yang tiba-tiba tanpa berkata apapun. Dia bingung
dengan yeoja itu, seperti ada yang aneh antara Ji Rind an Minhyuk. Sesuatu yang
sedang mereka tutupi saat ini, entah itu apa tapi itu pasti ada hubungannya
dengan adiknya.
“ada apa dengan dia? Kenapa dia pergi begitu saja setelah Sen Kyu sadar? Dan kenapa dia terlihat sedih dan matanya berkaca-kaca? Ada apa ini?” Tanya Yonghwa dalam hati
“ada apa dengan dia? Kenapa dia pergi begitu saja setelah Sen Kyu sadar? Dan kenapa dia terlihat sedih dan matanya berkaca-kaca? Ada apa ini?” Tanya Yonghwa dalam hati
Ji Rin
melangkahkan kakinya dengan cepat keluar dari rumah sakit itu. Dia berjalan
kearah taman dan duduk di bangku yang ada di sana. Air mata Ji Rin jatuh tak
tertahankan, air mata bahagia dan juga kesedihan.
“Ji Rin, ini yang terbaik. Ji Rin ini memang yang harus kamu lakukan, sudah benar Ji Rin, jangan menangis lagi.” Katanya pada diri sendiri
“Ji Rin, ini yang terbaik. Ji Rin ini memang yang harus kamu lakukan, sudah benar Ji Rin, jangan menangis lagi.” Katanya pada diri sendiri
*****
Minhyuk
menyadari kepergian Ji Rin, dia bingung apa yang harus dia lakukan. Tapi
sekarang dia harus mengejarnya.
Minhyuk beranjak dari duduknya, “mm, hyeong aku ke kamar mandi sebentar !!”
“ya baiklah.” Jawab Yonghwa
Minhyuk beranjak dari duduknya, “mm, hyeong aku ke kamar mandi sebentar !!”
“ya baiklah.” Jawab Yonghwa
Minhyuk
mencari Ji Rin di sekitar rumah sakit,
dan dia melihat Ji Rin duduk di sebuah bangku taman sambil menundukan
kepalanya. Dia tau kalau Ji Rin menangis, tanpa berfikir panjang dia segera
menghampiri yeoja itu.
Kini
dari kedekatan dia bisa melihat ji Rin yang sedang menangis. Yeoja yang sangat
dia cintai. Minhyuk langsung memeluknya, hal itu yang membuat ji Rin terkejut.
“lepaskan aku !!” kata Ji Rin
“kenapa kau siksa dirimu seperti ini? Kenapa kau harus melukai dirimu sendiri?”Tanya Minhyuk
Ji Rin terdiam “aku…”
“jangan bilang ini untuk sahabatmu. Aku tidak ingin air mata jatuh di pipimu. Kau tau hanya kau yang sangat berarti dalam hidupku, aku tak ingin melihatmu bersedih !” kata Minhyuk panjang lebar
“lepaskan aku !!” kata Ji Rin
“kenapa kau siksa dirimu seperti ini? Kenapa kau harus melukai dirimu sendiri?”Tanya Minhyuk
Ji Rin terdiam “aku…”
“jangan bilang ini untuk sahabatmu. Aku tidak ingin air mata jatuh di pipimu. Kau tau hanya kau yang sangat berarti dalam hidupku, aku tak ingin melihatmu bersedih !” kata Minhyuk panjang lebar
Ji rin
terdiam, kini dia sadar Minhyuk seorang namja yang sangat menyayangi dan
mencintainya. Dia belahan jiwanya. Walau satuhal yang membuatnya harus
melakukan ini, dia tak ingin kehilangan sahabatnya.
“Minhyuk, maafkan aku.” Kata ji Rin lemah
“kau tak perlu minta maaf padaku.”
“anniyo, maaf. Maaf karena aku yang tak mengerti betapa besarnya cintamu padaku.”
“sudahlah !!”
“maaf, aku juga ingin kau bahagia. Aku mencintaimu Minhyuk, mungkin kata-kata itu sudah terlambat, tapi sekarang aku sadar kau sangat berarti bagiku.”
Minhyuk mempererat pelukannya. ”chagi, ini belum terlambat. Aku juga mencintaimu sangat.”
“sekarang kita tidak bisa seperti dulu lagi. Kau harus ada bersama Sen kyu dan mulailah lupakan aku !”
“apa maksudmu ?”
“bukankah kau juga mencintaiku? Maka lupakanlah aku !!” kata Ji Rin
“kau tau aku tak akan pernah bisa melakukan itu ?”
“kau harus bisa, ini untukku. Dan aku harap kau bisa menghapus namaku dihatimu !” kata Ji rin sambil beranjak meninggalkan Minhyuk
“Minhyuk, maafkan aku.” Kata ji Rin lemah
“kau tak perlu minta maaf padaku.”
“anniyo, maaf. Maaf karena aku yang tak mengerti betapa besarnya cintamu padaku.”
“sudahlah !!”
“maaf, aku juga ingin kau bahagia. Aku mencintaimu Minhyuk, mungkin kata-kata itu sudah terlambat, tapi sekarang aku sadar kau sangat berarti bagiku.”
Minhyuk mempererat pelukannya. ”chagi, ini belum terlambat. Aku juga mencintaimu sangat.”
“sekarang kita tidak bisa seperti dulu lagi. Kau harus ada bersama Sen kyu dan mulailah lupakan aku !”
“apa maksudmu ?”
“bukankah kau juga mencintaiku? Maka lupakanlah aku !!” kata Ji Rin
“kau tau aku tak akan pernah bisa melakukan itu ?”
“kau harus bisa, ini untukku. Dan aku harap kau bisa menghapus namaku dihatimu !” kata Ji rin sambil beranjak meninggalkan Minhyuk
Minhyuk
mengejar Ji Rin dan menarik tangannya cepat. “kau boleh menyuruhku untuk
melupakanmu, aku akan lakukan itu. Tapi kau menyuruhku untuk menghapus namamu
dihatiku? Itu tidak akan pernah mungkin. Karena namamu sudah terukir indah di
hatiku !!”
Ji Rin
menatap wajah Minhyuk, wajah yang cute berubah menjadi murung, air mata
mengalir dipipinya, membuat goresan luka di hati Ji Rin semakin dalam.
Mereka
saling bertatapan, hembusan angin begitu sejuk, diikutin dengan hujan grimis
yang mulai turun membasahi bumi. Minhyuk melangkah mendekati Ji Rin dan
memegang kedua pundaknuya, perlahan
kepalanya mendekat ke Ji Rin dan….. CHU~
Ji Rin
tertegun saat sadar Minhyuk mencium bibirnya. Dia tidak bisa berbuat apapun dan
hanya terdiam. “Minhyuk menciumku? Disini? Apa yang sedang dia lakukan?”
katanya dalam hati
Minhyuk melepaskan ciumannya dan langsung memeluk Ji Rin dengan erat. “jangan pernah pergi darikuy, tolong aku mohon. Karena aku sangat mencintaimu.”
Minhyuk melepaskan ciumannya dan langsung memeluk Ji Rin dengan erat. “jangan pernah pergi darikuy, tolong aku mohon. Karena aku sangat mencintaimu.”
_Skip
Setelah kejadian itu JiRin tidak mau bertemu lagi dengan
MinHyuk dia memutuskan untuk menenyusul appa nya di Jepang dan sebelumnya dia
sudah menulis surat untuk Minhyuk.
Dear MinHyukkie
Minhyuk oppa, mianhae
aku membuatmu sakit hati. Mian aku tidak bisa jadi yeoja chingu yang baik
bagimu, kalau seandainya kita tidak pernah bertemu dulu. Mungkin semuanya tidak
akan seperti ini sekarang. Oppa gomawo untuk semua cintang yang kau beri
padaku, oppa satu hal yang harus selalu kau tau. Aku tidak pernah berhenti
mencintaimu. Saat kau membaca surat ini mungkin pesawatku sudah terbang, oppa
aku titip sahabatku padamu. Jaga dia baik-baik aku ingin dia bahagia beramamu
dan sembuh. Saranghae Minhyukkie.
Minhyuk membaca surai itu, sakit hatinya. “apa ini yang kau
inginkan? Kenapa kau tega membohongi perasaanmu sendiri? Aku akan slalu
menunggumu kembali. Aku yakin kau akan kembali.”
Dua Tahun Kemudian
@Tokyo Jepang
Dua tahun sudah berlalu, selama itu dia menyembunyikan
perasannya bahwa dia merindukan Minhyuk sangat bahkan, dan sekarang dia terdiam
di meja kerjanya menatap layar komputernya, dia membaca sebuah e-mail.
Sub : kabar
Apa kabar? Apa kau
baik-baik saja di sana? Apa kau merindukanku? Aku lalu merindukanmu di sini.
Kau tau aku tetap mencintaimu apapun yang terjadi. Ahh ke adaan SenKyu sekang
sudah jauh lebih baik dari dua tahun yang lalu sebelum kau pergi begitu saja.
Jirin hanya terdiam, dia ingin membalas tapi dia tidak bisa,
dia takut. Dia takut Minhyuk tidak akan pernah bisa melupakannya. Walau dia tau
Minhyuk tidak akan pernah bisa. “Mianhae Minhyukkie, mianhae.” Lirihnya sambil
menangis
Waktu begitu sangat cepat berlalu, Jirin slalu melalui
harinya dengan semangat walau hatinya selalu menagis.
@Busan Korea
Yonghwa tertegun menatap layar laptop Minhyuk dia mengirim
e-mail pada Jirin dan dia bilang dia akan tentap mencintainya, “jadi apa yang
aku fikirkan dua tahun yang lalu kalau mereka memiliki hubungan itu benar?”
ucapnya
“jirin kau sungguh yeoja aneh, kau rela melepas cintamu demi
sahabatmu.” Ucapnya lagi dan sambil tersenyum
Hari ini keadaan SenKyu kritis, tidak tau kenapa dia
tiba-tibakejang dan muntah. “dokter tolong adik saya dok. Jebal” teriak Yonghwa
“tenang pak, akan kami usahakan yang sebaik-baiknya.” Ucap
salah satu dokter
Dokter itu masuk kedalam ruangan, Minhyuk dan yonghwa
terlihat sangat panik semuanya gelisah. Takut sesuatu akan terjadi pada SenKyu.
“tuhan, tolonglah selamatkan adikku. Aku mohon tuhan, aku
sangat menyayanginya aku sungguh tidak bisa kehilangannya. Tuhan aku memohn
padamu.” doa Yonghwa dalam hati sambil meneteskan air matanya
“tuhan, berikanlah kesembuhan bagi Senkyu, “ kini Minhyuk
yang berdoa dalam hati. Dan seorang dokter keluar dari kamar Senkyu
“pasien ingin bertemu dengan kalian.” Ucapnya dan tanpa
basa-basi Minhyuk dan Yonghwa segera masuk.
Terlihat Senkyu yang tebaring sangat lemah, sungguh miris.
Walau dia lemah dia masih tersenyum manis di hadapan minhyuk dan kakak nya,
Yonghwa meraih tangannya yang terasa sangat dingin.
“oppa.” Panggil Senkyu
“ne, wae chagi?” balas Yonghwa sambil menyeka air matanya
“bisakah kau bawa Jirin ke sini? Aku ingin bertemu dengannya
oppa.”
“ne, baiklah.” Yonghwa mengiyakan. “Minhyuk tolong hubungi
Jirin.” Yonghwa berbicara pada Minhyuk
Minhyuk keluar dari kamar Senkyu dan segera menghubungi
Jirin, mungkin akan usah karena dia tau Jirin tidak akan menjawabnya.
Tuutt tuutt...
Jirin belum menjawab sampai
“hallo.” Terdengar suara Jirin suara yang sangat dia
rindukan
“Jirin-ah.” Ucap Minhyuk senang
“ne, waeyo?”
“ah, Jirin. Senkyu keritis, dia ingin bertemu denganmu. Aku
mohon kau bisa pulang ke korea.” Ucap Minhyuk perlahan
“mwo? Jangan bercanda, bukankah dia sudah jauh lebih baik?”
Jirin kaget
“ne, kami pun bingung, Jirin pulanglah. Jebal !!” pintanya
“tapi, aku akan pikirkan lagi.”
Tuuttttttttttt..... Jirin memuuskan teleponnya.
Setelah memutuskan telepon Jirin segera berkemas, dia
khawatir dengan sahabatnya itu. Dengan cepat dia bebenah. Dan segera memesan
tikt untuk penerbangan malam ini.
_Skip
@bandara Incheon
Setelah sampai Jirin segera naik ke taksi dan meminta supir
itu membawanya ke tempat dimana Senkyu di rawat.
“tunggu aku Senkyu.” Lirihnya dalam hati
@Rumah Sakit
Jirin melangkahkan kakinya dengan cepat ke kamar Senkyu dia
tidak mau terlambat, sesampainya di depan pintu kamar Senkyu hatinya masih
tegang karena dia akan bertemu dengan Minhyuk. Perlahan dia membuka pintu dan
dia melihat sosok Senkyu yang begitu lemah.
“JiRin.” Panggil Yonghwa di ikuti dengan pandangan minhyuk,
namun Jirin terdiam dan menghampiri Senkyu
“Chingu, kenapa begini?” Jirin sambil menangis
“ya, kau baru datang. Uljimarayo.” Ucap Senkyu
“bukankah kau berjanji padaku akan sembuh?”
“ne, mianhae.” Lirihnya “ah Minhyuk oppa mana?”
“aku di sini.” Minhyuk datang dan berdiri di samping Senkyu
tepat di hadapan Jirin
“oppa, Mianhae.” Lirihnya
“waeyo?” tanya Minhyuk
“ahh Jirin Mianhae aku merebut Minhyuk darimu.” Ucapnya dan
membuat semua kaget
“bagai mana?” sebelum Minhyuk selesai berbicara Jirin
menyuruhnya berhenti dengan memberikan isarat
“aku sudah tau semuanya dari awal, maaf karena sifat egoisku
kalian harus berpisah. Jirin maaf membuatmu menangis dan Minhyuk oppa maaf
membuatmu kehilangan cintamu.” Jelasnya panjang lebar
“Mianhae senkyu.” Ucap Jirin lemah
“ani, kau tidak salah. Gomawo untuk semuanya.”
Senkyu meraih tangan Jirin dan juga Minhyuk jirin menyatukan
tangan mereka. “berjanjilah kalian akan slalu bersama, selamanya.”
“Senkyu-ah” panggil Jirin
“Berjanjilah !!” ucapnya lagi
“ne, kami berjanji,” ucap Minhyuk dan Jirin menatapnya
“gomawo, aku menyayangi kalian semua.”
“nado.” Balas Jirin
“Yonghwa oppa, gomawo telah menjadi kakak ku selama ini.
Goamo jeongmal gomawo. Saranghae oppa.”
“nado chagia.” Yonghwa mengelus puncak kepala Senkyu dan
perlahan yeoja itu menutup matanya dab. Teeeeeettttttttttt.........
pendeteksi jantung itu berbunyaring.
Tangis pun pecah seketika, Jirin sangat sedih begitu pula
dengan Yonghwa yang tak kalah sedihnya, adik kecilnya, adik yang sangat dia
sayangi kini pergi selamanya.
“slamat jalan Senkyu semoga kau bahagia di sana.” Ucap
Minhyuk
_____________________________________________________________________________________
“aku ingin kalian slalu bahagia, karena di saat kalian
bahagia di situ juga aku bahagia. Tuhan memangilku dengan cepat karena dia
sangat sayang padaku. Jangan tangisi kepergianku, aku akan slalu ada di hati
kalian, saranghae.”
-----Senkyu-----
Readers Don't Forget RCL ( Read, Coment and Like) gomawo ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar