Minggu, 23 Desember 2012

(Fan Fiction) Only You


Fan Fiction
Title     : Only You
Author : Devy Destiani
Main Cast :
Choi Minho
Song Archer
Cho kyuhyun
Lee Eun Won
Genre :Romance
Disclamer : FF ini buat archer eonni, semoga suka. Mian kalau aneh hehe. ide ini murni milik author no plagiat !! warning MIan jika ada Typo author hanya manusia biasa. hehe don't forgrt RCL ne .. gomawo :)

. So happy reading.. cekidoott..
.
.
.
.
.







“CHO KYUHKYUN AKU MEMBENCIMU !!” teriak seorang yeoja di pinggir pantai
Tubuhnya lemas dan terjatuh, dia menangis histeris. Rasa sakit yang dia rasakan membuatnya serasa ingin mati, Song Archer begitulah nama yeoja cantik itu.
“kau jahat Kyuhyun aku MEMBENCIMU !!” teriaknya sekali lagi
Badannya mulai lemas, kepalanya pusing. Dan BRUUKKK dia pingsan begitu saja.

***

_Song  POV_

Apa yang terjadi padaku? Ah kepalaku pusing dan sedikit demam. Aku membuka mataku perlahan dan mengerejap-mengerejapkannya sesaat. Aku melihat kesekeliling dan aku rasa ini kamarku, tapi bukankah semalam aku di pantai menangis karena namja bodoh itu Choi Kyuhyun.
_Flash Back_

Malam ini Kyuhyun mengajakku bertemud di sebuah pantai kecil. Ya, Kyuhyun adalah namja Chinguku kami sudah bersama selama 3 tahun. Walau sampai sekarang eomma belum setuju dengan hubungan kami.
“Kyuhyun-ah.” Panggilku sambil memeluknya dari belakang
“Song-ah, kau sudah datang?” balasnya namun sangat lemah seolah tidak bahagia dengan kedatanganku.
“ne, waeyo oppa?” tanyaku
“Mianhae, sebaiknya kita akhiri hubungan ini.”
BLLENTTRAANGGG !!!!
Bagaikan piring pecah, hatiku tersayat dengan pecahan beling itu, dan lukanya sangat pedih. Choi Kyuhyun namja yang sangat aku cintai ingin mengakhiri hubungannya denganku? Jadi apa artinya hubungan kita selama 3 tahun ini?
“oppa, wae geurae?” tanyaku menuntut penjelasan sambil mencoba menyeka air mataku
“ini yang terbaik Song, aku mohon lupakanlah aku mulai sekarang !!” upacnya lagi sambil beranjak pergi meninggalkanku yang masih mematung.
Kenapa dia seperti ini? Aku tidak mengerti, dia namja baik, pintar dan sangat menyayangiku. Tapi sekarang? Dia memutuskan hubungannya denganku. Ini sungguh tidak masuk di akal. Dan sekarang CHO KYUHYUH AKU MEMBENCIMU !!!
“ChoiKyuhyun aku membencimu.” Aku berteriak tak karuan. Air mataku pecah ini terlalu menyakitkan.
Sampai akhirnya tubuhku sudah tidak kuat menopang tubuhku sendiri. Dan akhirnya aku ambruk, dan pingsan. Ada seseorang yang menggendongku. Tapi aku tidak tau siapa dia.

_Flash Back End_

Aku memukul-mukul kepalaku mencoba untuk melupakan hal yang terjadi padaku semalam.
“Chagiya, kau sudah bangun?” terdengar suara eomma dibalik pintu.
“ne, eomma masuklah.” Jawabku malas
“kepalamu sakit chagi?” tanya eomma mengelus-elus kepalaku
“sedikit, eomma siapa yang membawaku kesini?” tanyaku masih bingung
“ah, itu Minho. Choi Minho dia orang yang akan di jodohkan denganmu.” Jelas eomma yang berhasil membuat pagi ini semakin menyebalkan

Aku tau Appa dan Eomma sudah merencanakan perjodohan ini. Berkali kali aku menolak namun percuma saja, Appa dan Eomma tetap pada pendiriannya tanpa memperdulikan hatiku.
“Chagia, kau tidak lupa kan dngan perjodohan itu?” tanya eomma
“tidak.”
“baikalah, pikirkan lagi. Sekarang kau makan dulu. Hari ini tidak perlu ke kampus kalau kamu belum merasa baikan.” Jelas eomma
“ne, arraseyo eomma.”

Perjodohan? Ckckck, emang ini jaman Siti Nurbaya apa? *emang di korea ada ya? Abaikan !* Apa aku harus menerimanya? Dulu aku menolak karena Kyuhyun tapi sekarang tidak ada lagi alasan.
“eomma.” Panggilku padanya saat dia hendak keluar dari kamarku.
“ne, waeyo chagi?” tanya eomma sambil mendekatiku
“aku, aku menerima perjodohan itu.” Aish akhirnya aku harus mengeluarkan kata – kata itu kalau bukan karena Kyuhyun meninggalkanku aku pasti tidak akan pernah mengatakannya.
“aku melakukan ini karena terpaksa.” Batinku

=========Skip

Aku sudah tidak mungkin membatalkan pernikahan ini, hari ini hari yang tidak pernah aku harapkan saat aku harus bersanding dengan namja lain, namja yang tak pernah aku kenal sebelumnya dan namja yang tidak aku cintai.

Aku mungkin memang bisa berkata kalau aku membenci Kyuhyun namun dalam hatiku aku masih sangat mencintainya, dia cinta pertamaku. Bersamanya aku sangat bahagia, namun aku kecewa saat dia harus meninggalkanku dengan alasan yang aku sendiri tak tau.
“Chagiya ayo.. “ ucap appa sambil merangkul tanganku. Tanpa berkata apapun aku mengikuti appa masuk kedalam gereja itu.

Aku melihat seorang namja berdiri dengan tuxedo berwarna putihnya yang seirama dengan gaun yang saat ini aku kenakan. Aku rasa dia namja yang baik, namun sayang aku tidak mencintainnya. Ini semua aku lakukan hanya untuk Appa dan Eommaku.
“Minho, aku serahkan anak kesayanganku padamu. Jaga dia dengan baik, jangan pernah sakiti hatinya. Berjanji lah padaku.” Ucap Appa pada namja bernama MinHo itu.
“ne, appa aku berjanji.” Balasnya penuh keyakinan. Dan aku hanya terdiam tak berani berkata apapun.

Upacara pernikahan dimulai, kami mengucapkan janji suci kami. Dan akhirnya kami resmi menikah. Semua tamu yang hadir bersorak agar kami berciuman, tapi aku hanya diam, sampai Minho tiba-tiba menarik tubuhku seketika aku memejamkan mataku.

Tapi..

Dia tidak mencium bibirku, dia hanya mengecup keningku. Minho namja itu sangat misterius, tapi aku bersyukur dia tidak melakukannya.

*****

Hari ini aku sudah resmi menjadi istri dari Choi Minho. Walau hatiku masih tetap pada Kyuhyun tapi sekarang keadaan sudah berbeda. Aku bukan Song yang dulu lagi.
“Minho-ssi aku lelah.” Ucapku
“ne, tidurlah. Kau tidak usah takut aku tidak akan melakukan apapun padamu.” Jelas Minho

Dia aneh, tapi aku bersyukur dia sangat mengerti aku. Tapi apakah sebelumnya dia sudah mengenalku tapi aku melupakan siapa dia? Apa dia pernah hadir dalam masalaluku? Ahh aku bingung, akhirnya aku merebahkan tubuhku di atas kasur dan mulai masuk dalam mimpiku.

Pagi ini aku bangun lebih awal, aku melihat ke sebelahku tapi tidak ada Minho di sana. Akuhirnya aku keluar dari kamarku. Aku berjalan ke dapur dan sebelumnya aku melewati ruang tamu dan, omo.. ternyata tadi malam dia tidur di ruang tamu. Aku menatapnya, aku rasa dia pasti tidak nyaman dalam posisi tidur seperti itu.

Aku berjalan perlahan mendekatinya, coba untuk membangunkannya. Aku tidak ingin membangunkannya tapi aku kasian padanya. Aku hanya ingin menyuruhnya untuk tidur di kamar.

_Minho POV_

Aku memaksakan diriku untuk tidur di sofa ruang tamu, aku tau song tidak mengenalik lagi. Dia lupa padaku, tapi ya mungkin itu wajar saja karena aku banyak berubah beberapa tahun ini, selain itu aku juga jarang menghubunginya. Tapi satuhal aku sangat mencintainya.

Ahh aku tidur di sofa, matahari pagi sangat menyilaukan namun aku masih tetap terpejam. Seseorang datang menghampiriku dan aku tau itu song, dia mencoba membangunkanku perlahan..
“Minho-ssi.” Panggilnya lembut, suara itu aku sangat merindukannya.
“mmmhh...” aku hanya menggeram dan masih tetap memejamkan mata
“apa kau tidak merasa sakit? Tidurlah di kamar.” Ucapnya
“ahh, ne.” Aku sedikit membuka mataku, dan seketika itu aku langsung menatap mata Song yang ada di hadapanku, sungguh dia sangat cantik, ingin sekali aku langsung memeluknya. Dia membantuku berdiri
“ne, gomawo song, aku bisa sendiri.” Ucapku padanya
“ne, baiklah.”

Aku masuk kekamar dan mulai merebahkan tubuhku yang terasa sangat pegal di atas kasur, Aigoo tatapan itu masih terus terbayang di benakku, aku tau dia tidak mencintaiku saat ini tapi aku akan membuatnya jatuh cinta padaku. Aku sangat mencintainya dan aku tak mau kehilangannya.

_Song pov_

Aku mulai memasak makanan untuk sarapan, aku tidak tau makanan apa yang di sukai Minho jadi aku hanya membuat nasi goreng spesial, dan semoga rasanya meyakinkan. Ini pertama kalinya aku harus memasak untuk seseorang. Karena sebelumnya aku jarang sekali memasak.

Aku merapih kan beberapa piring di atas meja makan, tak lupa minum. Setelah selesai aku segera menyusul Minho untuk sarapan bersama.
TUKK TUKK tukk..
“Minho-ssi sarapan sudah siap.” Panggilku di balik pintu
“ne aku akan keluar sekarang.” Balasnya

Tanpa menunggunya keluar dari kamar aku segera kembali ke ruang makan danduduk di salah sayu kursi sambil menunggunya.
“maaf merepotkanmu.” Terdengar suara Minho
“ahh aniya, ayo silahkan.” Balasku.
“apa ini?” tanyanya bingung
“ahh nasi goreng, saat aku di indonesia aku suka membuatnya.”
“kau pernah ke Indonesia?”
“ya hanya 1 tahun. Ayo di makan aku harap rasanya tidak mengecewakan.”

Akhirnya kami makan bersama, Minho sosok seorang namja yang sangat ramah dan baik, aku masih bingung mengapa dia selalu bersikap itu padaku. Ada rasa lain di hatiku saat menatapnya. Aku rasa aku sudah lama mengenalnya, namun aku lupa.

Song POV_
Satu bulan berlalu, aku sudah menjadi istri Minho namun aku masih begitu acuh terhadap Minho, ya walau terkadang akumenghawatirkannya.
illa illa illa, illa illa illa, illa illa illa, na-eui sarang good-bye

lagu itu terdengar sangat nyaring, akusegera meraih ponselnya.
“yeobsseyo?” ucapku
“annyeong, apa kabar? Ini aku Cho Kyuhyun.” Terdengar suara di ujung sana. Suara itu suara yang tidak pernah aku dengar selama satu bulan ini. akuberkata membencinya, tapi hatiku masih sangat mencintai namja itu.
“ne, aku baik ada apa?” tanyaku acuh mencoba membohongi hatiku
“bisakah kita bertemu?” tanyanya
“untuk apa?”
“hanya sebentar saja. Aku tunggu kamu di bukit tempat biasa kita bertemu.” Jelasnya

aku bingung apa yang harus dia lakukan, aku memang sangat ingin bertemu dengan Kyuhyun hatinku sangat merindukan namja itu, namun disisi lain aku sudah milik Minho, dia suamiku tidak mungkin aku pergi tanpa izin dari suamiku, sekalipun aku belum bisa mencintainya seutuhnya.
“jika kau ingin pergilah, aku tau kau sangat ingin bertemu dengannya.” Terdengar suara Minho di depan pintu sambil membawa sebuah buku
“ah ne, apa yang kau maksud?” tanyaku bodoh
“kau ingin bertemu denganku bukan? Pergilah.” Ucapnya lagi
“tapi...”
“gwenchana.” Dia memberikan senyuma manisnya lagi padaku.

DEG DEG...
Perasaan ini selalu muncul disaat dia tersenyum dan memberbuat baik padaku, terkadang hatiku tersentuh dengan apa yang dia lakukan padaku. Mungkinkah aku sudah mulai mencintainya? Jika iya kenapa aku masih mencintai kyuhyun? Aku benar-benar bingung.
“ne, gomawo.” Aku segera pergi meninggalkan Minho yang masih tetap terdiam

Aku memacu mobilku dengan cepat, aku takut dia akan segera pergi. Aku ingi menemuinya lagi walau mungkin ini akan menjadi yang terakhir. Dan setelah itu aku akan benar-benar untuk belajar mencintai dan menerima Minho sebagai suamiku.

@Bukit

Perlahan aku naik ke atas bukit itu, semuanya tidak ada yang berubah masih tetap sama seperti saat aku pertama kali berkencan dengan Kyuhyun, aku begitu menikmati udara disini. Saat hembusan angin menerpa wajahku, ketika angin itu mengebaskan beberapa helai rambutku, aku sangat merindukan tempat ini Bukit Cintaku dan Kyuhyun.
“kau sudah datang.” Terdengar suara yang tak asing lagi di telingaku dan aku segera menujukan pandanganku padanya.

Aku terpaku saat melihat seorang namja yang berdiri dihadapanku saat ini. Dia Cho Kyuhyun aku sangan merindukannya, namun sayang keadaan saat ini sudah berbeda.
Kyuhyun membuka sedikit tangannya. “kau tidak mau memelukku?” pertanyaan yang bodoh
“hehe aku tau kau pasti tidak akan mau, aku tau kau pasti sangat membenciku bukan?” ucapnya lagi dan aku hanya menatapnya sambil menyeka air mataku

 
“Mianhae, aku sangat egois dan tak punya perasaan saat itu, tapi ini semua aku lakukan untukmu.” Ucapnya bodoh

Mwo? Untukku apa yang sudah aku dengar ini salah? Apa dia sedang membuat lelucon untukku? Kalau ini semua untukku apa seharusnya dia berbuat seperti itu padaku? Aku sungguh kecewa padanya aku sangat kecewa..

“apa ini yang kau maksud untukku?” pertanyaan itu akhirnya terlontar dari mulutku
“ne, ini untukmu. Aku ingin kau bahagia.” Balasnya
“apakah aku sudah bahagia eoh? Apa ini yang disebut bahagia?” tapa terasa air mata menetes dari pelupuk mataku aku sudah tidak kuat menahannya lagi.

Kyuhyun menarikku dalam pelukannya, pelukan yang dulu slalu membuatku nyaman. Pelukan yang slama ini alalu aku rindukan, jujur hatiku sangat mencintainya.
“Mianhae Song, aku harus melakukannya.” Ucap Kyu sambil mengeratkan pelukannya
“waeyo?”
“sejujurnya aku sudah di jodohkan dengan seorang yeoja pilihan orang tuaku, dan ini adalah permintaan terakhir dari appaku aku tak mau mengecewakannya.” Jelas Kyu
“tapi kenapa? Bukan kah kita berjanji akan menghadapi semuanya bersama? Kenapa kau mengingkarinya?” ucapku tak kontrol sambil terus menangis dalam dekapan Kyu
“mianhae Song aku selalu berharap kau bahagia bersama Minho.” Perlahan Kyu melepaskan pelukannya dan berjalan meninggalkanku.

Untuk kedua kalinya dia pergi meninggalkan ku lagi sendiri dan menangis, betapa bodohnya aku masih saja mencintainya padahal dia sudah tidak memperdulikan aku dan perasaan ini Song dasar pabo kau terlalu percaya padanya.

_Kyuhyun POV_

Aku langkahkan kakiku berat meninggalkan Song sendirian yang sedang menangis, untuk kedua kalinya aku melakukan ini padanya. Aku memang namja bodoh yang rela melepas cintaku sendiri, tapi ini deminya aku sangat mencintainya dan aku tak ingin melihatnya semankin bersedih.
“Mianhae song, jujur dalam hatiku kau cintaku untuk selamanya bahkan sampai saat kau sudah mencintai Minho aku tetap mencintaiku.” Lirihku

Perlahan ku usap air mata yang mengalir di pipiku, kenyataan ini sungguh membuatku menderita, kenapa tuhan tidak nengizinkan aku bersama orang yang sangat aku cintai. Terkadang takdir tidak selamanya berpihak pada kita.

_Song POV_

@rumah

Hari ini aku coba untuk sejenak menenangkan diriku sebelum pulang ke rumah, walau aku tidak bisa menutupi perasaan sedihku saat ini.
“apa kau baik-baik saja?” tanya Minho dengan nada kwatir
“ne, gwenchana.” Jawabku lemas namun tetap menunjukan sedikit senyum untuk meyakinkannya.
“jinjayo?”
“ne, majayo. Aku lelah, aku harus tidur.” Ucapku dan berjalan masuk ke kamar. Aku langsung menjatuhkan tubuhku ke atas kasur itu, kepalaku terasa sangat lelah dan aku langsung terlelap dalam tidurku yang nyaman namun tak tenang.

_Minho POV_

Aku rasa ada yang aneh dengan Song, apa yang sebenarnya telah terjadi? Kenapa dia begitu terlihat berantakan, argghhh aku sangat mengkhawatirkanya. Walau dia belum mencintaiku tapi aku sangat mencintainya dan dia adalah istriku.

Perlahan aku membuka knop pintu kamar, dengan sangat hati-hati aku membukanya, aku takut Song sudah tidur dan aku tak mau dia terbangun karena kedatanganku.

Aku melangkah mendekati Song yang ternyata sudah benar-benar terlelap namun raut wajahnya masih terlihat sangat gelisah. Ohh sungguh aku tak mau melihatnya seperti ini.
“Kyu, Kyu, Kyuhyun.” Dia mengigau memanggil-manggil nama Kuhyun sungguh aku sangat sakit hati. Perlahan aku mendekatinya aku pemegang dahinya, omo dia sakit badannya panas
“aigoo, Song ada apa denganmu?” tanyaku panik dan dia terus mengigau memanggil nama Kyu

Dengan cepak aku pergi keluar kamar untuk membawa kompresan untuknya, dan secepat kilat aku kembali ke kamar Song. Aku langsung menyelimutinya dengan selimut yang tebal karena tubuh Song tiba-tiba menggigil.
“Song gwenchana? Apa kau ingin ke rumah sakit?” tanyaku kwatir
“aniya, Kyuhyun Kyuhyun.” Dia hanya menjawab itu

Aku langsung mengkompres kepalanya dengan air hangat, tiba-tiba Song menggenggam erat tanganku seolah tak ingin melepaskannya. Aku pun tidak bisa berbuat apapun selain menunggunya hingga sadar.
“jangan tinggalkan aku sendiri.” Ucapnya lagi yang tanpa sadar
“aku tidak akan meninggalkanmu.” Balasku yakin.
Berjam-jam aku terus menunggu Song, panasnya masih belum reda, aku tidak bisa kemana-mana karena dia menggengam tanganku erat, dan aku juga tidak mau melepaskannya. Mataku sudah mulai lelah dan akhirnya aku tertidur di sampingnya sambil terus menggenggam tangannya.
******
Matahari menembus jendela kamar yang ternyata lupa aku tutup tadi malam, aku melirik ke arah Song ternyata dia masih terjaga dalam tidurnya. Wajahnya sangat lucu saat dia tertidur seperti itu.
Aku memegang dahinya, tidak panas lagi pikirku dan sedikit senyum mengembang di sudut bibirku.
Aku tau song masih belum mengenaliku, mengenali siapa sebenarnya diri. Bahkan mungkin dia sudah melupakanku mengingat betapa dia mencintai Kyuhyun, mungkin sudah tidak ada lagi nama ku di hatinya dan bahkan memori masalalu kami sudah lama terhapus tak berbekas.
Aku beranjak dari dudukku dan berjalan keluar kamar, aku ingin membuatkan sarapan untuk Song pagi ini.

@Dapur
Aku memasik dengan begitu telaten, aku ingin song menyukai masakan yang aku masak, aku tidak mau mengecewakannya di pagi hari ini dengan makanan yang tidak enak.
“eumm,, bau apa ini?” terdengar suara yang tak asing lagi di telingaku
“kau sudah bangun? Ada yang sakit?” tanya minho tanpa menoleh
Song berjalan kearah meja makan dan duduk di salah satu kursi, “tidak, gomawo sudah menjagaku.” Balasnya
“itu kewajibanku, ini makanlah.” Balasku sambil memberikan semangkuk bubur yang baru saja selesai aku masak.
“kau memasakkan ini untukku?” tanyanya tak yakin
Aku mengangguk pasti.
“gomawo ini pasti akan sangat enak.”

_Minho POV end_

~Author
Song memakan bubur yang di siapkan minho dengan sangat lahap, tanpa di sadari Minho terus memandangi wajah Song yang sedang fokus dengan makanannya.
“eumm masita.” Pujinya saat makannannya sudah habis
“kau mau lagi?” tawar Minho
“aniya, aku sudah kenyang. Gomawo, kau sangat baik padaku.” Song tersenyum tulus
“hmm.. “ balas Minho sambil tersenyum

Degg . . . Degg . . . .

Perasaan ini kenapa selalu muncul? Pikir Song. Perasaan itu perasaan yang selalu datang dikala Song melihat Minho tersenyum manis kearahnya. Seolah dia sangat menyukai senyuman itu.
“Minho-ssi apa kau pernah mengenalku sebelumnya?” tanya song tiba-tiba
Minho menatap Song sesaat “hmm... coba ingat ingat apa kau pernah mengenalku apa tidak?”
“yak Minho-ssi aku serius.” Kesal song sambil memanyunkan sedikit bibirnya
“mianhae, nanti kau akan tau.”
“Minho-ssi kau membuatku penasaran.”

_Skiippp ==>>>>>
Hari ini Song sedang asik berdiri sendirian di balkon kamarnya, dia sedang asik menatap langit malam yang bertaburan bintang. Tiba-tiba saja dia merasakan sesuatu yang hangat menempel di punggungnya, membuatnya mengalihkan pandangannya.
“minho-sii.” Lirihnya saat menyadari minho yang memberikan jaket
“kenapa kau tidak memakai jaketmu? Diluar dingin.” Tanya Minho
“gomawo.”
“kau suka bintang?” tanyanya lagi
Song menatap wajah  Minho sesaat “ne sangat suka.”
“hmm,, kau tau dulu aku mempunyai sahabat kecil dia selalu aku panggil gadis bintang karena dia sangat suka dengan bintang, tapi dia pergi meninggalkanku. Dan kau tau saat aku menemukannya kembali dia ternyata sudah tak ingat lagi denganku.” Cerita Minho

_Flash Back_
10 tahun yang lalu
“hiks hiks hiks appa.” Terdengar suara seorang anak kecil yang menangis
Seorang namja yang usianya tidak jauh dari gadis itu melangkah mendekatinya dengan hati-hati. “gwenchanayo?” tanya anak namja itu
“aku takut.” Balas gadis kecil itu
“kemana?”
“ketempat yang tidak membuatmu takut, kajja.”
Mereka berdua pergi ke sebuah bukit kecil yang di sampingnya terdapat sungai yang airnya mengalir dengan jernih.
“lihat itu!” perintah anak laki-laki itu
Anak gadis itu hanya manuruti permintaa namja kecil itu
“itu hanya bintang.” Ucap si gadis kecil
“ya memang, kau tau. Di saat kau sedih dan takut, lihat saja bintang itu karena bintang itu bisa menghilangkat rasa sedih atau takut di hatimu.” Jelas anak itu
“jinjayo?”
Anak laki-laki itu mengangguk mantap dan mereka berdua kembali menatap bintang yang ada di langit. “bintang itu sangat indah.” Ucap anak gadis kecil itu
“ya memang.”
“maukah kau menemaniku melihat bintang ini lagi di saat aku sedih dan ketakutan?” tanya si anak gadis
“ ya tentu.”
“gomawo.”

Tpi berhari-hari setelah kejadian itu mereka tidak pernah bertemu lagi, si gadis kecil selalu menunggu namja itu di tempat mereka melihat bintang, namun namja itu tidak pernah muncul. Sampai akhirnya gadis kecil dan keluarganya pindah keluar negri.
Semenjak itu namja itu elalu melihat bintang di tempat itu sendirian dan selalu merasa bersalah karena tidak bisa menepati janjinya pada anak gadis yang dia temui itu.

_Flash Back end_
“lalu dia kemana?” tanya Song masih tak ingat
“molla.” Minho tersenyum miris “kau benar-benar tak ingat Song.” Lanjutnya dalam hati
Minho melangkah meninggalkan song, langkahnya begitu sangat lambat. Dia tidak menyangka Song benar-benar melupakannya, walau dia sadar dulu dia hanya bertemu satu kali wajar bila Song tak ingat. Tapi bahkan sedikitpun tidak.
“Orimaneyo –lama tidak berjumpa-  oppa.” Kata Song tiba-tiba
Minho menghentikan langkahnya sesaat dan berbalik ke arah song. Yeoja itu masih berdiri d tempatnya namun menghadap pada dirinya saat ini.
“kau... “
“maaf aku terlambat mengenalimu.” Potong Song
Song melangkah mendekati minho yang masih terdiam tak bereaksi.
“kau tau oppa, aku menunggumu disana. Tapi kau tidak pernah datang.” Wajah Song berubah murung
“Mianhae,” hanya iru yang bisa Minho ucapkan
“kau tau oppa aku sendirian saat itu, dan aku hanya bisa melihat bintang sendirian tanpamu.” Lanjutnya kali ini air mata mulai membasahi pipinya.
“Song..” lirih Minho
“aku masih menunggumu oppa sampai saat ini.”
Semuanya dia sesaat, hembusan angin sangat kencang. Namun itu tidak membuat mereka kedinginan.
“oppa, kau tau aku menunggumu?” tanya Song dan melangkah semakin dekat
“mianhae, jeongmal mianhae Song.” Sesal Minho
“saat kau pergi, aku bertemu dengan Kyuhyun, dan saat itu lah aku sangat mencintainya. Bayangan dirimu hilang dari benakku, tapi kali ini kau kembali tapi aku tidak mengenalimu.” Song terdiam sesaat menatik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan.
“tapi saat ini juga, kau berhasil membuatku terlupa dengan bayang-banyang Kyuhyun.” Lanjutnya sambil menyeka air matanya

Minho memberanikan diri melangkah mendekati Song, dia merengkuh yeoja itu lembut dan Song tidak menolaknya sama sekali. “mianhae.” Lirih Minho sekali lagi
“aniya, kau sudah menepati  janjimu sekarang oppa.” Balas Song masih dalam dekapan Minho
“belum.”
“Mianhae oppa.  Aku membencimu dengan cintaku dan itu membuatku tersiksa.” Ucap Song
“Saranghae.” Lirih Minho dengan tulus
Song menarik diri dari pelukan Minho, dia memandangi wajah namja itu dengan teliti. Dia meraih pipi Minho yang terasa dingin di telapak tangannya. “aku baru sadar kau tidak banyak berubah oppa.” Serunya seraya tersenyum.
“kamu juga.” Balas Minho
~CHUU~~~
Sekilas Minho mengecup bibir Song, dan Song hanya terpaku karena kaget.
“maukah kau menjadi istriku seutuhnya?” tanya Minho mencairkan suasana
Song mengangguk perlahan, Minho kembali memeluknya dan kali ini lebih erat. “bantu aku menghapus kyuhyun di hatiku.” Ucap Song yang membuat Minho kembali menatapnya.
“pasti !!” Cup minho mencium kening Song dan kembali memeluknya ..

“saat ini aku sudah mendapatkan kembali bintangku, dan aku akan berjanji untuk menjaganya selamanya.”
                        _Minho_

-------------- THE END------------






Huaahh akhirnya FF ini selesai,, jika anda membaca tolong berikan komentar apapun ne, karena itu sangat berarti. Gomawo *Bow

Tidak ada komentar:

Posting Komentar